Lama Baca 4 Menit

Shanghai - Buenos Aires Jadi Rute Terpanjang Dunia, Tiket Mulai Rp 27 Juta

16 September 2025, 10:20 WIB

Shanghai - Buenos Aires Jadi Rute Terpanjang Dunia, Tiket Mulai Rp 27 Juta-Image-1
China Eastern Airlines - BBC News Pidginhttps://c.files.bbci.co.uk/11506/production/_123781907_gettyimages-1076533938.jpg

Bolong.id – Dunia penerbangan mencatat sejarah baru. Maskapai China Eastern Airlines (CEA/东航) resmi membuka penjualan tiket untuk rute Shanghai -  Auckland - Buenos Aires, yang akan menjadi penerbangan komersial terpanjang di dunia dengan jarak mencapai 20.000 kilometer.

Rute Super Panjang Tanpa Ganti Pesawat

Dilansir dari 环球网, penerbangan perdana dijadwalkan berangkat pada 4 Desember 2025 dengan nomor penerbangan MU745. Pesawat lepas landas dari Terminal 1 Bandara Internasional Pudong, Shanghai, pukul 02.00 dini hari, kemudian singgah di Auckland, Selandia Baru selama 2 jam 25 menit untuk pengisian bahan bakar, sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandara Internasional Ezeiza, Buenos Aires.

Meski ada transit, penumpang tidak perlu berpindah pesawat atau mengganti tiket. “Satu penerbangan, satu kode, hingga tujuan akhir,” demikian penjelasan pihak maskapai.

Durasi penerbangan dari Shanghai menuju Buenos Aires diperkirakan 25 jam 55 menit, sementara perjalanan pulang lebih lama, yakni sekitar 29 jam. Rute ini akan dilayani dua kali seminggu menggunakan pesawat Boeing 777.

Harga Tiket

Maskapai menetapkan harga tiket sebagai berikut:

Ekonomi dibanderol mulai dari 12.235 yuan atau sekitar Rp27 juta. Kelas Bisnis dibanderol mulai dari 45.754 yuan atau sekitar Rp102 juta.

Dorong Konektivitas Asia - Amerika Selatan

Selama ini, penumpang dari Shanghai menuju Argentina atau negara Amerika Selatan lain harus transit di Eropa atau Amerika Utara. Jalur baru via Auckland ini dipandang lebih singkat sekaligus mengurangi efek perbedaan waktu.

Selain itu, rute ini juga menutup kekosongan Shanghai yang sebelumnya belum memiliki penerbangan langsung ke Amerika Selatan.

“Ini merupakan langkah nyata bagi Shanghai untuk memperkuat posisinya sebagai pusat penerbangan internasional, sekaligus membuka jalur baru konektivitas dengan Amerika Selatan,” tulis media lokal Tiongkok.

Dimensi Ekonomi dan Diplomasi

Kehadiran jalur penerbangan ini memiliki nilai strategis. Data tahun 2024 menunjukkan perdagangan bilateral Tiongkok - Argentina mencapai USD 16,35 miliar, terutama di sektor pertanian, elektronik, dan energi baru

China Eastern bahkan berencana menjadikan jalur ini sebagai awal untuk membuka destinasi ke kota lain di kawasan, seperti São Paulo (Brasil) dan Santiago (Chile).

Lebih jauh, maskapai tersebut juga mengajukan hak kelima kebebasan udara (Fifth Freedom Right) agar dapat menaikkan maupun menurunkan penumpang dan kargo di Auckland. Jika disetujui, jalur ini akan memperkuat arus perdagangan dan mobilitas antara Tiongkok, Selandia Baru, dan Argentina.

Meski ada kelakar warganet soal lamanya penerbangan “25 jam di pesawat, pantat bisa kebas” banyak pula yang menyambut gembira hadirnya jalur baru ini. Para pelaku bisnis, diaspora, hingga wisatawan menilai penerbangan ini akan memangkas waktu perjalanan secara signifikan.

Dengan pembukaan rute ini, Shanghai tidak hanya memperkuat statusnya sebagai hub penerbangan global, tetapi juga menegaskan perannya dalam menghubungkan Asia dan Amerika Selatan di era baru globalisasi.